Berita Terkait BKD D.I. Yogyakarta

ASN TAK HANYA SEKEDAR PEGAWAI KANTORAN, NAMUN MENJADI INSAN PERADABAN

Sejumlah 755 CPNS Pemda DIY Formasi Tahun 2018 mengikuti acara pengarahan oleh Gubernur DIY di Bangsal Kepatihan, Jumat 27 September 2019. Dalam acara tersebut, terdapat empat agenda penting, yaitu penandatanganan pakta integritas, penyematan pin SATRIYA, penyerahan kartu Taspen, serta pengarahan yang disampaikan langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Acara tersebut dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah DIY, Kepala Kanreg I BKN Yogyakarta, Kepala PT Taspen Yogyakarta, staf ahli Gubernur, Asisten Sekda, serta perwakilan dari OPD.

Pembacaan pakta integritas dipimpin oleh salah seorang CPNS, yaitu Harda Raharjo, S.T. diikuti oleh seluruh CPNS. Selanjutnya, secara simbolis, penandatanganan pakta integritas, dilakukan oleh lima orang perwakilan CPNS, yaitu Safrina Rovasita, S.Pd., Reni Margatina, S.Kom., perwakilan dari formasi disabilitas dan Michelle Rizky Yuditha, S.P., Ganang Eko Winggih Saputra, S.Pd., serta Harda Raharjo, S.T., perwakilan dari formasi umum, disaksikan oleh Sekretaris Daerah DIY, Ir. Gatot Saptadi. Selanjutnya Gubernur DIY berkenan menyematkan pin SATRIYA dan menyerahkan Kartu Taspen kepada lima orang CPNS tersebut didampingi oleh Kepala PT Taspen (Persero) cabang Yogyakarta.

Pakta integritas berisi tujuh butir pernyataan yang diantaranya memuat bahwa CPNS akan berperan secara proaktif dalam upaya pencegahan KKN, menghindari conflict of interest, serta memberi contoh kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Dalam sambutannya, Gubernur DIY menyatakan bahwa saat ini ASN bukan hanya sekedar menjadi pegawai kantoran, namun memiliki peran tanggung jawab yang lebih besar. “ASN merupakan insan peradaban yang memiliki tanggung jawab pelaksana kebijakan publik, melakukan pelayanan kepada publik dan menjadi perekat bangsa”, tegasnya.

Makna dari penyematan pin SATRIYA adalah menekankan agar ASN mampu bertindak mencerminkan filosofi dasar keutamaan sesuai makna yang tersirat dalam lambang tersebut. Pertama, SATRIYA dapat dimaknai sebagai watak seorang ksatria. Kedua, SATRIYA merupakan singkatan dari nilai-nilai yaitu Selaras, Akal budi luhur, Teladan-meneladani, Rela melayani, Inovatif, Yakin dan percaya diri, dan Ahli-profesional. SATRIYA telah ditetapkan menjadi budaya pemerintahan melalui Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 sebagai bentuk komitmen Pemda DIY dalam menjalankan roda birokrasi berbasis nilai-nilai kearifan lokal.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah DIY menyampaikan bahwa CPNS Pemda DIY tidak hanya dituntut untuk dapat memahami, namun juga melaksanakan nilai budaya SATRIYA sebagai nilai budaya pemerintahan di DIY. Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah DIY juga menyampaikan bahwa CPNS Pemda DIY saat ini masih menjalani masa prajabatan. Salah satunya, melalui proses pendidikan dan pelatihan dasar yang terintegrasi. Tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul, serta memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017, CPNS hanya diberikan kesempatan satu kali untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar. Sehingga CPNS yang tidak lulus tidak dapat diangkat menjadi PNS.

Sampai saat ini, Pemda DIY telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS bertempat di Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY, Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan Bantul. Sejumlah 755 orang CPNS terbagi menjadi 18 angkatan Golongan III dan satu angkatan untuk Golongan II. Pendidikan dan pelatihan dasar tersebut telah dimulai sejak tanggal 4 April 2019 dan angkatan terakhir akan ditutup pada tanggal 14 Oktober 2019.

Dalam kesempatan yang sama, secara serentak, CPNS menerima Kartu Taspen. Kepala PT Taspen cabang Yogyakarta, I Gede Agus Adi Sucipto menyampaikan bahwa CPNS yang telah resmi menjadi ASN secara otomatis telah menjadi peserta Taspen. Untuk memudahkan penggunanya, PT Taspen (Persero) saat ini mempunyai program pelayanan yaitu “Klaim Otomatis”. Dengan program ini diharapkan dapat mempermudah ASN dalam mengklaim jaminan sosialnya.

Pemandangan unik tampak dari pakaian yang dikenakan para peserta. Seluruh CPNS tampak menggunakan pakaian adat Jawa Yogyakarta, lengkap dengan surjan, blangkon, dan keris untuk laki-laki, kebaya tangkep dan sanggul gelung tekuk untuk perempuan yang tidak berjilbab . Penggunaan pakaian adat Jawa dapat dimaknai sebagai upaya nguri-uri kabudayan jawi yang masih sangat kental di lingkungan Yogyakarta.


© 2024 BKD D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.
  • 0274-562150 fax. Psw 2903, (0274) 512080
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
  • Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta kode pos 55233