Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2016 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2016 bertempat di lapangan upacara Badan Kepegawaian Daerah.
Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah R. Agus Supriyanto yang diikuti oleh seluruh PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah DIY. Kepala Badan Kepegawaian Daerah membacakan sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamengku Buwono X. Dalam sambutannya Gubernur menyampaikan dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2016 DIY kali ini kita dapat menggali kembali sejarah perkembangan bangsa yaitu bahwa tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno telah mengusulkan dasar Negara, yang diperoleh dari ahli bahasa Muhammad Yamin sebagai “ Pancasila”.
Pancasila dipandang sebagai sistem filsafat, etika moral, politik dan ideologi nasional. Namun muncul Gerakan 30 September 1965 muncul Gerakan 30 September atau G 30 S PKI yang berusaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Dan ada enam Jenderal dan beberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta.
Namun berkat adanya kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan. Yang selanjutnya pada 30 September dikenal sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September atau G 30 S PKI dan pada tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk memperingati bahwa dasar Negara Indonesia adalah Pancasila yang sakti dan tidak tergantikan.
Tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini yaitu “ Kerja Nyata untuk Kemajuan Bangsa sebagai Wujud Pengamalan Pancasila”. Melalui tema ini diharapkan bisa membawa Bangsa Indonesia lebih sejahtera dan berkemajuan sesuai jati diri bangsa Indonesia melalui Pancasila. Dengan kemampuan yang dimiliki, bangsa Indonesia menapak di jalan yang telah dibangun para founding fathers bangsa untuk mewujudkan sebuah Negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Gubernur mengajak untuk kita bekerja secara nyata meneruskan pembangunan. Tema ini dipilih agar kita selalu ingat bahwa bangsa Indonesia memiliki kepribadian yang berlandaskan Pancasila sehingga dihormati dan disegani oleh bangsa lain. Sehingga kita memiliki jati diri sebagai Bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur yang terkadung dalam Pancasila.
Nilai –nilai yang terkandung dalam Pancasila seyogyanya tidak hanya dipelajari dan dimengerti saja, namun lebih dari itu adalah pelaksanaannya secara nyata di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Upacara diisi dengan mengheningkan cipta dan diakhiri dengan berdoa untuk para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan ideologi Pancasila. (Novi)
