Kumpulan Artikel BKD D.I. Yogyakarta

Nikmat Waktu Senggang dan Nikmat Sehat

Nikmat yang seringkali dilalaikan oleh manusia adalah nikmat sehat dan waktu senggang, hal ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya, “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas). Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat, dan barangsiapa memiliki dua hal tersebut yaitu waktu senggang dan sehat hendaknya ia bersemangat dan jangan sampai tertipu dengan meninggalkan rasa syukur pada Allah atas nikmat yang telah diberikan.

Terkadang, manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Terkadang, manusia memiliki waktu luang , namun ia dalam keadaan tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Dan mereka itulah manusia yang telah tertipu dan terperdaya.

Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan bahagia. Dunia merupakan lading untuk beramal, hendaklah benar-benar dijadikan renungan untuk senantiasa meningkatkan amal untuk meraih lading pahala di akhirat kelak. Sesudah waktu luang akan datang waktu penuh kesibukan, sesudah sehat akan ada kondisi tidak menyenangkan, jadi gunakan waktu luang dan nikmat sehat dengan lebih baik.

Umar bin Khottob mengatakan, “Aku tidak suka melihat seseorang yang berjalan seenaknya tanpa mengindahkan ini dan itu, yaitu tidak peduli penghidupan dunianya dan tidak pula sibuk dengan urusan akhiratnya”.

Ibnu Mas’ud mengatakan “Aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya amalan untuk penghidupan dunianya ataupun akhiratnya”.

Bagaimana memanfaatkan waktu? Sebagian ulama salaf biasa memanfaatkan waktu luang dengan belajar, membaca sambil berjalan. Jadi, marilah kita saling mengingatkan untuk senantiasa memanfaatkan waktu dengan belajar. Dimanapun kita berada, berusahalah untuk senantiasa belajar dengan membaca buku, membaca Al-Qur’an serta mentadaburinya.

Meninggalkan yang haram, meninggalkan syubhat dan juga perkara yang makruh serta meninggalkan hal-hal yang berlebihan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah mengurangi berbicara dalam hal yang tidak bermanfaat”. (HR. Ahmad, 1:20).

Jika seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, kemudian menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, maka tanda baiknya Islamnya telah sempurna.

Memanfaatkan waktu luang serta nikmat sehat dengan lebih bijak dengan mengharapkan keridhoan Allah adalah lebih utama. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang lalai atas kenikmatan tersebut dan senantiasa bisa memperbaiki diri. Aamiin. (Soffi-Rumaysho.com)


© 2024 BKD D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.
  • 0274-562150 fax. Psw 2903, (0274) 512080
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
  • Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta kode pos 55233