Pada hari Senin tanggal 27 Juli 2015 diadakan pengukuran kompetensi dalam rangka seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Sekretaris DPRD Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan berlangsung selama satu hari, menggunakan Metode Quasi dan diikuti oleh 5 orang peserta. Kegiatan dibuka oleh Kepala Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai DIY (Balai PKP) mewakili Kepala Badan Kepegawaian Derah DIY. Dalam kesempatan tersebut, Drs. Eko Nuryanta menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo yang telah mempercayakan pengukuran kompetensi pejabatnya pada Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai DIY. Beliau berpesan agar para peserta mengerjakan rangkaian tugas yang diberikan dengan rileks agar dapat memperoleh hasil terbaik.
Pendamping peserta adalah Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan BKD Kabupaten Kulon Progo, Sarji, S.IP, MAP, mengungkapkan bahwa hasil seleksi nantinya akan diserahkan kepada pansel untuk ditetapkan oleh Bupati.
Sementara itu pada tanggal 28 Juli 2015, diadakan Tes Psikologi bagi pejabat Eselon IV di jajaran Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk memetakan potensinya. Kegiatan ini diikuti sejumlah 25 peserta. Bapak Sarji selaku pendamping peserta menyatakan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Badan Kepegawaian Daerah sedang membangun sistem untuk membuat database yang lengkap mengenai potensi pegawai yang akan membentuk profil pegawai.
Profil pegawai tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk penempatan seseorang dalam suatu jabatan. Dalam sambutannya, Kepala Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai DIY, Drs. Eko Nuryanta memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang telah melakukan open biding (lelang terbuka).
Pemetaan potensi pegawai nantinya akan meningkatkan rasa keadilan dalam menempatkan seseorang dalam suatu jabatan karena lebih obyektif tidak hanya berdasar feeling, akan menempatkan seseorang dalam posisi yang tepat dalam proses mutasi.
Para peserta sebagai kader-kader penerus juga diharapkan dapat memegang komitmen serta integritas pegawai tidak akan luntur ketika duduk dalam suatu jabatan. Jangan menyalahkan sistem karena kitalah yang menciptakan sistem. Pengelolaan SDM memang tidak mudah, tetapi mengingat Aparatur merupakan aset yang sangat berarti maka pemetaan potensi pegawai harus dilakukan.(neti/PKP)
