Berita Terkait BKD D.I. Yogyakarta

Pembekalan Keistimewaan Bagi PNS Mutasi Luar Daerah Angkatan IX Pemerintah Daerah DIY Tahun 2022

Pembekalan dilaksanakan selama 3 hari mulai dari tanggal 1 sampai dengan 3 November 2022, yang diikuti oleh 29 PNS. Hari pertama penyampaian materi keistimewaan dilaksanakan di Hotel Grand Inna Malioboro. Pembekalan keistimewaan bagi PNS ini dibuka oleh Kepala Bidang Pengembangan Pegawai, Poniran.S.I.P., M.A. Narasumber Pembekalan Keistimewaan diisi oleh Akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Drs. Suwarna, M.Pd., Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, ST, M.Si., dan Paniradya Pati Kaistimewan Aris Eko Nugroho S.P., M.Si.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY dalam sambutannya yang dibacakan oleh  Kepala Bidang Pengembangan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah DIY menyampaikan bahwa Pembekalan Keistimewaan merupakan program internalisasi nilai-nilai (values) yang bersifat kearifan lokal Pemerintahan Daerah antara lain sejarah Yogyakarta dan Keistimewaan, Peraturan Perundangan tentang Keistimewaan DIY dan Tata Nilai Jawa Yogyakarta. Untuk dapat lebih beradaptasi dan memasuki lingkungan kerja di lingkungan Pemerintah Daerah DIY, diperlukan upaya penambahan wawasan budaya dan pembentukan karakter berbasis budaya lokal bagi PNS Mutasi masuk ke Pemerintah Daerah DIY. Sehingga diharapkan, dapat lebih memiliki kepekaan, kejelian dan kecerdasan pikiran dalam menangkap maksud orang lain, serta dapat berperilaku seperti masyarakat DIY yang memiliki perasaan halus, kehalusan budi dalam wicara (berbahasa) dan solah bawa (tindakan/tingkah laku).

“Jadilah PNS yang tangguh profesional dan tetap memiliki kekhasan budaya dengan nilai filosofi hamemayu hayuning bawana, sawiji, greget, ora mingkuh serta semangat golong gilig, demi mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta yang sejahtera dan bermartabat”, pesan Bang Oni.

Pembekalan keistimewaan bagi PNS hari kedua adalah kunjungan ke Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, diterima oleh Bapak Sarono (KRT. Kintoko Sri Soedarmo) dan Ibu Ami selaku abdi dalem sekaligus pemandu wisata karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebelum berkeliling karaton, peserta terlebih dahulu mendapatkan materi dari KMT. Yudawijaya terkait sejarah berdirinya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Berdirinya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tidak terlepas dari peristiwa Palihan Negari, yakni pembagian Kerajaan Mataram pada 1755. Pada peristiwa tersebut, separuh wilayah kerajaan di bawah Susuhunan Paku Buwono III (1749-1788) yang kemudian dikenal sebagai Kasunanan Surakarta. Adapun separuh wilayah Mataram lainnya dikenal sebagai Kasultanan Yogyakarta, di bawah kekuasaan Pangeran Mangkubumi, yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792). Pada tahun 1755, Pangeran Mangkubumi membangun Yogyakarta sebagai ibukota Kasultanan dengan berlandaskan pertimbangan strategis maupun filosofis.

Pada hari ketiga kegiatan Field Trip dan Visitasi menghadirkan 3 pemadu dari Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis yaitu Kepala Subbagian Tata Usaha, Ika Rini Pangestuti, S.E, Kepala Seksi Edukasi, Humas, Monitoring dan Evaluasi Muhammad Tri Qumarul Hadi, S. STP, dan Djati Prasetyo Dwi. Kunjungan ke Kawasan sumbu filosofis dimulai dari arah utara yaitu Tugu kemudian melewati jalan malioboro menuju kea rah selatan yaitu Panggung Krapyak. Filosofi dari Tugu Golong-Gilig/Tugu Pal Putih ke arah selatan merupakan perjalanan manusia menghadap Sang Kholiq (paraning dumadi). Golong gilig melambangkan bersatunya cipta, rasa dan karsa yang dilandasi kesucian hati (warna putih) melalui Margatama (jalan menuju keutamaan) ke arah selatan melalui Malioboro (memakai obor/pedoman ilmu yang diajarkan para wali), terus ke selatan melalui Margamulya, kemudian melalui Pangurakan (mengusir nafsu yang negatif). Sebaliknya dari Panggung Krapyak ke utara menggambarkan perjalanan manusia sejak dilahirkan dari rahim ibu, beranjak dewasa, menikah sampai melahirkan anak (sangkaning dumadi). Alun-alun Selatan menggambarkan manusia yang telah dewasa dan sudah wani (berani) meminang gadis karena sudah akhil baligh. Selain itu peserta diajak melihat pojok benteng bagian barat dan melanjutkan perjalanan dengan kunjungan yang terakhir yaitu Taman Sari. (And)


© 2024 BKD D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.
  • 0274-562150 fax. Psw 2903, (0274) 512080
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
  • Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta kode pos 55233