Berita Terkait BKD D.I. Yogyakarta

Sharing Session Leadership Penguatan Desa / Kalurahan Mandiri Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

Badan Kepegawaian Daerah DIY bekerjasama dengan Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Sharing Session Leadership Penguatan Desa Mandiri Budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 29 November sampai dengan tanggal 30 November 2021 di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, yang dihadiri oleh 15 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemda DIY.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam arahannya bahwa kesuksesan Desa Mandiri Budaya (DMB) tergantung pengorganisasian dan SDM pelakunya. “Saya menunggu munculnya embrio gagasan tentang bentuk simplifikasi struktur organisasi dan hubungan fungsional lintas OPD itu karena program DMB melibatkan 15 OPD DIY dan OPD Kabupaten/Kota,” pesan Gubernur DIY. DMB sendiri adalah sebentuk Desa Model yang dikelola secara terpadu dengan tetap memperhatikan peran warga dalam pengelolaannya. DMB menjadi penting karena memiliki berbagai peran strategis, dan bisa memberikan identitas Desa yang spesifik. Dampak dari penetapan Desa Model itu, memotivasi peningkatan kesadaran dan peran serta warga dalam DMB.

Manunggaling kawula-gusti (MKG) diteladankan oleh para Kepala OPD terkait kepada Lurah dan Perangkatnya, yang kemudian diturunkan kepada rakyat untuk bersama-sama mencapai tujuan pelaksanaan DMB ini.  Hakikat praktek dari kepemimpinan MKG ini, bahwa kehidupan rakyat manunggal dalam sistem kepemimpinan, yang merupakan komponen saling membutuhkan satu sama lain.

Sri Sultan HB X mengusulkan simplikasi pengorganisasian lintas struktural dan fungsional (Cross Structural and Functional Organization) ditugaskan pada Satgas Semi Full-Time. Dengan Team Leader Sekda didampingi Ketua Harian Paniradya Pati dan Wakilnya Kepala Biro Organisasi yang didukung SDM Pejabat Eselon-3 OPD terkait yang kompeten di bidang pengorganisasian. Agenda sharing session pengembangan DMB melibatkan akademisi yang berpengalaman sebagai fasilitator yakni Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM. Lebih lanjut, Sri Sultan juga menekankan pentingnya Pengorganiasian itu selain harus beradptasi dengan lingkungan strategis yang berubah, baik oleh disrupsi teknologi, tantangan Era Industry 4.0 yang mengarah pada tatanan Society 5.0, ditambah harus hidup harmoni bersama pandemi covid-19, serta di tengah kehidupan mayoritas kaum milenial.

Ada lima karakteristik Sistem Manajemen MKG ini. Pertama, visi yang jernih dari Lurah yang memiliki visi dan target, agar pencapaiannya dalam satu tafsir. Kedua, kegigihan, keketangkasan dan berani berbeda untuk mencapai target. Ketiga, bersikap kritis dan analitis.

Keempat, nilai-nilai filosofi bukan hanya sederetan tuntunan teoritis, tetapi harus dijadikan pedoman tatanan konkret, tanpa menggurui, tetapi memperlihatkan. Kelima, membangun hubungan dengan warga agar mendapat mandat kepercayaan (social trust) sebagai pemimpin terpercaya (trusted leader).

Diharapkan dengan terbentuknya Satgas yang agak terbebas dari tugas-tugas administrasi birokrasi dan terdiri atas Pejabat yang kompeten, semoga segera dapat menghasilkan simplikasi Struktur Organisasi beserta Program Kerja DMB yang realistis, dan bisa menjadi penanda keistimewaan DIY yang layak dikembangkan lebih lanjut. (And)


© 2024 BKD D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.
  • 0274-562150 fax. Psw 2903, (0274) 512080
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
  • Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta kode pos 55233