Pemda DIY mengirim 60 peserta untuk mengikuti Diklat Pembentukan Karakter Kepemimpinan ke Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista Korem 072/Pamungkas Kodam IV Diponegoro.
Pelaksanaan Diklat Pembentukan Karakter Kepemimpinan Angkatan I dimulai pada tanggal 22 Desember s/d 23 Desember 2014. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Drs. GBPH Yudaningrat, MM (Asisten Administrasi Umum) mewakili Sekretaris Daerah DIY.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan sosok PNS diwujudkan dengan sikap dan perilaku yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk membentuk sosok PNS tersebut, maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan (diklat). Salah satu jenis diklat untuk PNS tersebut adalah Diklat Pembentukan Karakter Kepemimpinan.
Diklat ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS. Dalam pelaksanaan tugas, PNS tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara saja. PNS harus paham dan mengerti mengenai budaya organisasi, agar mampu untuk melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
Diklat Pembentukan Karakter Kepemimpinan di era seperti sekarang ini sangat diperlukan karena banyak pemimpin yang masih kurang menunjukkan moral dan etika sebagai seorang pemimpin. Kebebasan moral dan etika sesuai perkembangan, diasumsikan sebagai kemajuan demokrasi, sehingga tidak keliru apabila dikatakan sebagai kebebasan yang keblabasan dan tidak mencerminkan budaya Bangsa Indonesia.
Kurangnya kualitas moral dan etika kepemimpinan tersebut tentu berdampak terhadap memburuknya kondisi kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Karakter kepemimpinan sebagai aparatur pemerintah sepertinya mengalami degradasi, hal tersebut tercermin dengan adanya indikasi kemerosotan tanggung jawab, moral dan etika kepemimpinan tidak lagi kompherensif, integrated dan balanced.
Harga diri dan rasa malu seperti sirna, tatkala melakuan suatu tindakan yang menurut masyarakat merupakan kesalahan bahkan merupakan perbuatan yang tabu. Hal yang bisa dijadikan contoh, misalnya kita baca di berbagai media, bahwa masih banyak para pemimpin di berbagai bidang dan tingkatan jabatannya mengalami problema yang sama, yakni berurusan dengan hukum.
Sikap tidak bertanggung jawab tentang apa yang sudah dilakukan dengan berbagai macam alasan pembenaran. Terjadi beberapa kasus KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), khususnya melakukan korupsi dengan tidak pandang bulu demi keuntungan pribadi dan tidak melihat situasi serta kondisi wilayahnya yang kekurangan. Padahal sebelumnya mereka telah mengangkat sumpah dan janji akan memajukan dan meningkatkan kondisi daerahnya sehingga terhindar dari masalah kekurangan dan kemiskinan.
Karakter kepemimpinan tidak lahir dengan sendirinya, melainkan dibangun dan dibentuk oleh pilar-pilar pendidikan yaitu keluarga, organisasi dan masyarakat. Sehingga diklat pembentukan karakter kepemimpinan untuk PNS sebagai calon pemimpin bisa diupayakan keberlanjutannya karena karakter kepemimpinan bagi PNS sangat diperlukan. Dengan adanya karakter tersebut, seorang PNS akan lebih bijaksana dalam mengatasi permasalahan hidupnya sendiri maupun bagi sebuah lembaga atau instansi.
Diklat ini diharapkan mampu mencetak calon-calon pemimpin yang berkarakter, memiliki kriteria yang sinergis antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang serasi, selaras dan seimbang, dengan harapan dapat menjadi pemimpin yang mampu berpikir secara logis, dinamis dan integratif dengan pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang mencerminkan kepribadian pemimpin.
Kepala BKD DIY R. AGUS SUPRIYANTO, SH, M.HUM dalam laporannya menjelaskan bahwa, PNS baru agar dapat lebih beradaptasi dan memasuki lingkungan kerja di lingkungan Pemda DIY diperlukan upaya pembentukan karakter berbasis budaya pemerintahan SATRIYA sekaligus menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan etika PNS melalui Diklat Pembentukan Karakter Kepemimpinan.
Diklat Pembentukan Karakter Kepemimpinan selain bertujuan mencetak calon pemimpin yang profesional juga untuk menanamkan nilai nilai wawasan kebangsaan yang menimbulkan integritas, kejujuran, disiplin, kebersamaan dalam keberagaman dan membangun komunikasi serta budaya kerja yang baik.(Teguh)