Berita Terkait BKD D.I. Yogyakarta

 

Badan Kepegawaian Daerah DIY bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia Yogyakarta menyelenggarakan siaran langsung sholat jumat tanggal 23 Agustus 2019 di Masjid Al-Huda BKD DIY dengan jamaah muslimin dari pegawai, karyawan, dan masyarakat sekitar Kantor BKD DIY serta tamu undangan dari instansi-instansi di Pemda DIY.  Sholat jumat disiarkan langsung on air pukul 11.30 WIB dan diawali dengan pembacaan Al Quran oleh Ustadz Imam Safii, S.Pd.I., M.M.

Khotib Jumat pada hari ini adalah Prof. Dr. KRT Suwarna Dwijonagoro yang dalam ceramahnya berjudul “Yogyakarta Magnet Ilmu”, beliau menyampaikan bahwa Yogyakarta pada minggu ini banyak mahasiswa baru yang memadati jalanan di Yogjakarta. Yogyakarta masih menjadi magnet bagi mahasiswa untuk menuntut ilmu. Setiap tahun kurang lebih tujuh puluh lima ribu mahasiswa/pelajar mencari ilmu di DIY.

Mahasiswa mencari ilmu sesuai hadis nabi:

 

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ

Artinya : ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Turmudzi)

Allah menjanjikan orang yang keluar mencari ilmu ada di jalan Allah sampai dia kembali ke rumah. Mereka mencari ilmu untuk masa depan. Hadis nabi yang lain menyampaikan:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“ Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu Allah akan memudahkan jalan ke surga”. (HR. Muslim, no. 2699)

Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 300 sampai dengan 350 ribu mahasiswa atau pelajar yang jika setiap pelajar perbulan membelanjakan Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) maka setiap bulan ada 600 M atau sekitar 7,2 T setahun. Ini merupakan angka yang cukup besar untuk perputaran uang di DIY. Mahasiswa perlu memperhatikan bahwa sepandai apapun kita harus dapat hidup berdampingan dengan orang lain sesuai filosofi Hamemayu Hayuning Bawana.

Kita diperintahkan untuk mencari ilmu, karena orang yang memiliki ilmu dan menguasai filosofinya akan disegani orang lain seperti janji Allah:

 

Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr

 

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Surat Al-Mujadilah Ayat 11).

 

Prof. KRT Suwarna Dwijonagoro juga mengajak jamaah untuk mencari ilmu sampai akhir hayat.

Demikian siaran langsung sholat Jumat di BKD DIY oleh RRI Yogyakarta pada Jumat 23 Agustus 2019, ke depan diharapkan sholat jumat di BKD DIY akan lebih semarak oleh kehadiran jamaah baik dari internal maupun dari luar sehingga silaturahmi dengan lingkungan sekitar akan lebih terjaga. (Novi)



Upacara Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia dilaksanakan di Halaman Badan kepegawaian Daerah DIY, hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2019 yang diikuti seluruh Karyawan/karyawati Badan kepegawaian Daerah DIY.

Upacara dipimpin oleh Kepala Balai Pengukuran Kompetensi DIY mewakili Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY Drs. Eko Nuryanto. Tema Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini adalah:, SDM UNGGUL INDONESIA MAJU”. Amanat Gubernur DIY yang dibacakan oleh inspektur upacara menyampaikan bahwa di era digital ini, yang diminta adalah etos kerja,kreatif dan inovatif yang didukung oleh disiplin, selain keuletan kerja dan belajar berbagi jika kita hendak berperan dalam kemajuan dunia. Guna mewujudkannya kita harus mengambil nilai-nilai progresif untuk merebut ilmu, teknologi dan ekonomi di Universitas, Bank dan Industri.

Sebagai bangsa kita harus bisa keluar dari kebiasaan yang hanya menengok ke belakang, tapi lebih berorientasi ke depan. Sehingga kita bisa membangun generasi baru yang mampu menapaki tegalan berbatu mendaki bukit keberhasilan dimana Indonesia bisa setara negara-negara maju. Kita harus menumbuhkan kultur baru “Culture of excellence” atau kultur keunggulan di semua bidang kehidupan, dimulai dari arena pendidikan. Tema keunggulan sangat menentukan tingkat kemajuan dan martabat bangsa, yang digerakkan oleh visi akbar yang sanggup meminta pengorbanan dari segenap warga.

Dipandu oleh strategi cerdas, agar sumberdaya yang terbatas bisa cukup. Dimotori oleh inovasi kreatif, dikawal oleh sikap antisipatif-responsif, dan didukung oleh karakter ketekunan. Tetapi, tak ada keunggulan jika kita tidak mampu memahami, bahwa pondasi prestasi keunggulan-keakbaran adalah budaya. Itulah modal utama yang menjadi pendorong kemajuan negara-negara maju.

Kesimpulannya, basis keunggulan suatu produk, organisasi, daerah, bahkan bangsa, nyata-nyata dan tak bisa lain, ialah manusia-manusia unggul, baik spiritualitas, intelektualitas, dan etos kerja. Apa rahasianya? Jawabannya tegas: budaya! Budaya yang bertumbuh ialah kerja keras, disiplin , berhemat dan mengutamakan pendidikan.

Itulah akar-akar tunggang pohon keunggulan yang kita cari-cari: spirit of excellence. Memang spirit itu perlu diberi darah, saraf, otot, dan daging, agar menjadi tubuh, artinya menjadikannya sebuah budaya. Sekaranglah saatnya untuk bangkit bersama dalam Gerakan kebudayaan untuk memberikan makna nyata Renaisans Yogyakarta menuju perabadan maju dan bermartabat.

Marilah energi itu kita sinergikan, agar menjadi kekuatan dahsyat sebagai sebagai wahana menuju kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan dalam suasana gotong-royong guyub rukun dan aman-damai.

Merujuk tema peringatan tahun 2019 ini, esensinya adalah bahwa pembangunan harus berpusat pada Manusia Unggul, dimana saat ini harus dikuatkan sebagai wahana menuju peradaban maju yang bermartabat.

Dengan pandangan reflektif seperti itu, marilah kita bangun persatuan dan kesatuan bangsa dengan membangun “SDM Unggul Menuju Indonesia Maju” dengan penuh rasa syukur. Akhir kata, Semoga Tuhan Yang maha Kuasa menunjukkan arah dijalan-Nya, sehingga jiwa dan Cita-cita Proklamasi secara bertahap dapat diwujudkan, berangkat dari tema tersebut. Dirgahayulah Negara Kesatuan Republik Indonesia! Sekali Merdeka, Tetap Merdeka, menuju Indonesia Maju, Unggul dan Jaya.


                                                                                                       


 Pemerintah Daerah DIY menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya DIY (Sekretaris Daerah) DIY pada hari Senin dan Selasa tanggal 12 dan 13 Agustus 2019 bertempat di ruang Rapat B Badan Kepegawaian Daerah DIY yang diikuti oleh 9 calon Sekda DIY adalah :

  1. ARIS RIYANTA, ,M.Si , Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY (II.a);
  2. DRAJAD RUSWANDONO,M.T., Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul (II.a);
  3. KRIDO SUPRAYITNO, S.E. , M.Si, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana DIY (II.a));
  4. R. KADARMANTA BASKARA AJI, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY (II.a);
  5. RONY PRIMANTO HARI, M.T., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY;
  6. SUMADI, S.H.,M.H., Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman (II.a) ;
  7. TAVIP AGUS RAYANTO, M.Si., Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum (II.a);
  8. TRI MULYONO, M.M., Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan (IIa);
  9. TRI SAKTIYANA, M.Si., Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan.

Acara dibuka oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia sebagai Ketua Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Sekretaris Daerah ) DIY, Dr.Ir. Bima Haria Wibisana, M.SIS. Acara juga dihadiri oleh . Drs. Dwi Wahyu Atmaji, M.P.A. Sekretaris Kementerian PAN dan RB RI selaku anggota pansel. Sekretaris Daerah DIY Ir. Gatot Saptadi, Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. (Rektor Universitas Widya Mataram, Yogyakarta) dan Dr. Arie Sutijo, M.Si. Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM selaku anggota pansel. Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY R. Agus Supriyanto, S.H., M.Hum selaku sekretariat pansel juga turut hadir dalam acara ini.

                Uji Kompetensi dilakukan oleh tim penguji dari Dinas Psikologi Angkatan Udara Republik Indonesia yang diikuti oleh Letkol Kes. Dra. V Triastuti W, M.A.. Uji kompetensi ini bertujuan untuk memetakan kompetensi masing-masing calon Sekda DIY. UJi Kompetensi merupakan salah satu tahap dalam Seleksi Terbuka JPT Madya Sekretaris Daerah DIY.


 

“Dirikanlah shalat dan berkurbanlah (an-nahr)" (QS al-Kautsar).

Penyembelihan hewan kurban ketika Hari Raya Idul Adha disebut dengan Al-udhhiyah, sesuai dengan waktu pelaksanaan ibadah tersebut, Maknanya adalah hewan yang disembelih dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT, dilaksanakan pada hari An-nahr (Idul Adha) dengan syarat-syarat tertentu.

Kenapa harus berkurban?

  1. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas nikmat kehidupan yang diberikan. Yang pertama, menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim AS, khalilullah (kekasih Allah), yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail AS ketika hari an-nahr (Idul Adha).
  2. Agar setiap mukmin mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Isma'il AS, dalam hal ketaatan dan kecintaan kepada-Nya. Pengorbanan seperti inilah yang menyebabkan lepasnya cobaan, sehingga Isma'il diganti menjadi seekor domba. Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan pada Allah, dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan Allah daripada hawa nafsu dan syahwatnya.
  3. Sejatinya kehendak ibadah qurban adalah keikhlasan dan ketakwaan. Daging dan darah hewan qurban kita sama sekali tidak akan sampai kepada-Nya jika tidak disertai takwa dan ikhlas. "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya." (QS al-Hajj: 37).

BKD DIY merayakan Idul Qurban dengan membagikan 9 ekor kambing. Sumber dana pembelian hewan qurban adalah dari iuran sukarela yang telah disepakati karyawan/karyawati Badan Kepegawaian Daerah DIY yang dikumpulkan setiap bulan. Pada tahun ini dana yang terkumpul dapat membeli 6 ekor kambing. Pada hari Jumat tanggal 9 Agustus 2019 Badan Kepegawaian Daerah DIY yang diwakili oleh Ketua Panitia Penyembelihan dan Penyaluran Hewan Qurban Drs. Eko Nuryanta disaksikan oleh para pengurus lainnya menyerahkan 6 hewan qurban secara langsung kepada enam Takmir Masjid/TPA yang ada di wilayah DIY yaitu:

  1. Masjid Adz-Adzikirin Pingit JT 1/206 Yogyakarta
  2. Masjid Al-Iman Clapar III Hargowilis, Kokap, Kulon Progo.
  3. Masjid Al Barokah Imorenggo, Karangsewu, Galur, Kulon Progo.
  4. Masjid Darussalam , Parangrejo, Girijati, Purwosari, Gunungkidul.
  5. Masjid Al Fatah, Bungmanis, Pucanganom,Rongkop, Gunungkidul.
  6. Masjid Ash Sholihin, Gondang Wukirsari, Cangkringan, Sleman

Pada hari Selasa tanggal 13 Agustus 2019 diserahkan 3 ekor kambing dari keluarga Kepala BKD DIY untuk disembelih dan dibagikan kepada Pegawai Non PNS, Security , Cleaning Service  dan yang berhak lainnya di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah DIY yang dilaksanakan bertempat di halaman Gedung Arsip Badan Kepegawaian Daerah DIY Jl. Kyai Mojo No. 56 Yogyakarta.

Keiklasan dalam berqurban hakekatnya adalah sebagai cara umat muslim dalam meneladani Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.  “Keikhlasan beliau (Nabi Ibrahim) dan keikhlasan puteranya (Nabi Ismail) yang tadinya mau dikurbankan, akhirnya diganti menjadi gibas (hewan kurban).


Profil Singkat BKD DIY

Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan lembaga kepegawaian yang  ada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan perkembangan dari lembaga kepegawaian yang ada sebelumnya.


© 2025 BKD D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.
  • 0274-562150 fax. Psw 2903, (0274) 512080
  • bkd@jogjaprov.go.id
  • Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta kode pos 55233